Jumat, 02 Desember 2011

Ragam Inovasi Olahan Menambah Pendapatan Petani


Teknologi penghilangan rasa pahit jus jeruk
Buah jeruk merupakan salah satu dari tujuh belas komoditas prioritas yang dicanangkan Departemen Pertanian (Kementerian Pertanian). Buah jeruk, juga salah satu komoditas pertanian yang mempunyai prospek dikembangkan menjadi agroindustri. Data produksi jeruk pada 2002 sebanyak 490.977 ton, meningkat hampir lima kali lipatnya pada 2005 sebanyak 2.214.019 ton.
Pada 2006 terjadi lonjakan peningkatan produksinya hingga 2.565.543 ton. Terjadi peningkatan produksi sebesar 15,88% pada 2005-2006, dengan varietas Siam menempati urutan terbanyak berkisar 60% yang diusahakan masyarakat, disusul jeruk besar dan jeruk varietas lainnya. Varietas lain yang dikembangkan bervariasi, seperti jeruk keprok, nipis, dan varietas lainnya.
Varietas keprok merupakan jeruk yang paling disukai masyarakat Indonesia, karena rasanya. Sentra produksi jeruk di antaranya; Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Sulawesi. Masa panen jeruk cukup panjang, kurang lebih tujuh bulan, dengan panen raya terletak pada Januari-April tiap tahunnya.
Jumlah produksi yang setiap tahunnya selalu meningkat menjadi sia-sia bila tanpa diikuti dengan usaha penanganan dan pengolahannya. Hal ini berhubungan dengan saat produksi melimpah, maka harga menjadi anjlok. Melalui usaha penanganan dan pengolahan jumlah produksi menjadi dapat dinikmati masyarakat. Penanganan harus diawali pada proses pemetikan yang tepat tingkat ketuaannya. Ketidaktepatan tingkat ketuaan berpengaruh terhadap jus jeruk hasil pengolahan Gambar 1.
Kendala dalam pengembangan industri pengolahan jus jeruk adalah adanya rasa pahit yang tidak diterima konsumen. Jus jeruk berasa pahit tersebut hingga kini belum terpecahkan permasalahannya. Rasa pahit jus jeruk hampir dapat dipastikan selalu berhubungan dengan pemanasan dan lamanya penyimpanannya. Rasa pahit jus jeruk setelah mengalami pengolahan dipengaruhi adanya dua senyawa, yakni; flavonoids dan limonoids. Senyawa flavonoids dengan komponen utamanya pada jeruk adalah naringin. Komponen naringin lebih menekankan pada rasa sepet hingga pahit.
Senyawa flavonoids dengan komponen utama naringin banyak terdapat pada kulit ari. Sedangkan, senyawa limonoids komponen utamanya: limonin ini mempunyai dasar rasa pahit. Limonoids yang dalam keadaan suhu kamar 25-30 oC mempunyai precusor sebagai pembangkit timbulnya limonin. Precusor sebagai pembangkit timbulnya limonin menjadi sangat aktif dengan adanya pemanasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GuestBook